Kamis, 17 Oktober 2013

TIGA ILMUWAN AMERIKA SABET NOBEL KIMIA 2013

Peraih Nobel Kimia tahun ini diraih oleh tiga ilmuwan Amerika Serikat yang namanya sudah tak asing lagi dalam kalangan para ahli kimia. Ketiganya meraih Nobel karena kerja keras mereka dalam mengembangkan program computer multiskala sebagai media untuk mensimulasikan proses kimia kompleks dan untuk memprediksi proses – proses kimia yang dapat berlangsung dalam hitungan detik mengalahkan algoritme konvensional.



Mereka adalah Martin Karplus ( 83 tahun ) yang mengembangkan risetnya di The University of Strasburg dan Harvard University. Michael Levitt ( 66 tahun ) yang mengembangkan risetnya di Stanford University School Of Medicine. Dan yang terakhir adalah Arieh Warshel ( 73 tahun ) ilmuwan sekaligus Professor di University Of Southern California di Los Angeles.

Riset ini sudah mereka lakukan sejak lama dimana sebelumnya sudah di ciptakan model computer kuat yang dikembangkan pada tahun 1970-an yang mana reaksi kimia terjadi pada kecepatan cahaya seperti saat electron meloncat di antara inti atom, membuat secara virtual tidak mungkin bisa memetakan setiap langkah dalam proses kimia yang melibatkan molekul besar seperti protein.

Bidang pemodelan komputer telah merevolusi bagaimana kita merancang obat baru dengan memungkinkan kita secara akurat memperkirakan perilaku protein.Dan teknologi  seperti itulah yang saat ini menjadi andalan bagi para peneliti di ratusan bahkan ribuan institusi pendidikan dan industry di seluruh dunia.

Dalam rancangan untuk obat misalnya, para ilmuwan sekarang bisa menggunakan komputer untuk menghitung bagaimana obat percobaan akan bereaksi dengan target protein tertentu dalam tubuh lewat kerja interaksi atom.

Setelah ajang penghargaan ini komputer sama pentingnya dengan satu perangkat tabung reaksi bagi para ahli kimia. Ketika mereka menyelesaikan persamaan di komputer, mereka mendapatkan informasi yang sangat detil sehingga hampir tidak mungkin untuk mendapatkannya dengan metode lain.

Penghargaan Nobel sendiri diadakan untuk mengenang Alfred Nobel yang mana adalah seorang kimiawi, Insinyur dan pebisnis asal Swedia yang menemukan Dinamit.

Alfred menemukannya melalui percobaan bahwa campuran nitrogliserin dengan tanah halus kieselguhr akan mengubah cairan menjadi pasta yang bisa dibentuk ke dalam batang, yang kemudian dimasukkan dalam lubang bor. Penemuan ini terjadi pada tahun 1866. Alfred mendapatkan hak paten atas bahan ini pada tahun berikutnya. Ia menamainya dinamit. Ia juga menemukan detonator atau sumbat peledak yang bisa dinyalakan dengan cahaya sumbu.


Penemuan ini dibuat saat bor bermahkota intan dan bor angin mulai dipakai secara umum. Digunakan bersama-sama, penemuan-penemuan itu membantu mengurangi kerugian banyak pekerjaan konstruksi seperti pemboran saluran, peledakan batu, pembangunan jembatan, dan sebagainya.

Alfred meninggal di san remo Italia pada 10 Desember 1896. Dalam surat wasiat dan testamen terakhirnya, ia menulis bahwa banyak dari kekayaannya bisa dipakai memberi hadiah kepada yang telah melakukan komite, usaha kemanusiaan di bidang fisika, kimia, sastra, perdamaian, fisiologi dan obat-obatan.

Pada tahun 1901,hadiah pertama nobel dalam fisika, kimia, sastra, fisiologi dan obat-obatan dibagikan di Stockholm, Swedia dan hadiah nobel perdamaian di Kristiania (sekarang Oslo) Norwegia.

Penghargaan Nobel Kimia (En: Nobel Prize in Chemistry; Swe dan Nor: Nobelpriset i kemi) adalah satu dari lima Penghargaan Nobel yang diadakan atas permintaan oleh penemu dan industrialis Swedia Alferd Nobel.

Sumber :

id.wikipedia.org
nationalgeographic.co.id


Tidak ada komentar:

Posting Komentar